Ya, sekarang ini saya takut Tuhan menertawakan rencana. Segala rencana masa depan, rencana kabur dr rumah untuk mencicipi kebebasan itu ambruk sudah. Tuhan tau niat saya. Jujur, saya malu Tuhan. Saya malu. Niat saya buruk. Lalu apa bedanya dengan orang itu?. Entahlah. Terkadang saya selalu memposisikan diri untuk berpura-pura bahwa saya tidak ingin mencicipi kebebasan itu. Bahwa saya betah dalam sebuah aturan yang monoton. Tuhan, tolong jangan tertawakan saya.
Saya mencoba berpikiran positif tentang kegagalan rencana kabur itu.
Ya, Engkau tidak ingin menciptakan seorang pecundang lagi kan? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar